ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY-BASED MANAGEMENT (ABM) Konsep ABC dan ABM Activity based costing, sesuai namanya adalah sistem penilaian biaya dimana biaya dinilai sesuai aktivitas masing-masing. Seperti yang kita ketahui, komponen biaya secara umum ada tiga yaitu DM, DL, dan FOH. DM dan DL telah dapat dialokasikan langsung pada tiap unitnya karena DM dan DL bersifat dapat ditelusuri pada produknya. Lalu bagaimana dengan FOH yang sulit untuk ditelusuri langsung pada produknya? Untuk alokasi FOH yang adil, ada dua cara yang dapat ditempuh. Yaitu menggunakan traditional costing atau mengalokasikan FOH dengan dasar alokasi yang sama, atau dengan menggunakan Activity Based Costing yang mengalokasikan FOH dengan melihat aktivitasnya. Dalam ABC ini memiliki empat level biaya atau tingkatan, yaitu: 1. Unit, maksudnya adalah overhead yang dapat diketahui jumlah digunakannya pada tiap unit. Contohnya adalah indirect material 2. Batch, m
FOH : PENGANGGARAN, AKIBAT, DAN PEMBEBANAN FOH FOH FOH adalah biaya produk yang tidak dapat diidentifikasikan atau dibebankan dengan mudah atau langsung ke pesanan, produk, atau objek lainnya. FOH ini terdiri dari Indirect Materials, Indirect Labor, dan Other FOH. Penggunaan Predetermined Overhead Rate (Tarif Overhead yang ditentukan di muka) Yaitu cara alokasi FOH secara konsisten dan wajar ke setiap unit output, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tarif FOH adalah: 1. Dasar yang digunakan o Direct Materials : ...% o Direct Labor : ...% o Direct labor hours : ... $/unit o Machine hours : ...$/unit o Unit : ...$/unit 2. Tingkat aktivitas o Kapasitas teoritis, yaitu kapasitas yang memproduksi pada kecepatan penuh tanpa interupsi (100%) o Kapasitas praktis, yaitu kapasitas yang memproduksi dengan intervensi, dapat berupa hari libur, shift kerja, dan reparasi o Kapasitas