Langsung ke konten utama

Postingan

Resume Pertemuan 14 : Cost Accounting

ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY-BASED MANAGEMENT (ABM) Konsep ABC dan ABM Activity based costing, sesuai namanya adalah sistem penilaian biaya dimana biaya dinilai sesuai aktivitas masing-masing. Seperti yang kita ketahui, komponen biaya secara umum ada tiga yaitu DM, DL, dan FOH. DM dan DL telah dapat dialokasikan langsung pada tiap unitnya karena DM dan DL bersifat dapat ditelusuri pada produknya. Lalu bagaimana dengan FOH yang sulit untuk ditelusuri langsung pada produknya? Untuk alokasi FOH yang adil, ada dua cara yang dapat ditempuh. Yaitu menggunakan traditional costing atau mengalokasikan FOH dengan dasar alokasi yang sama, atau dengan menggunakan Activity Based Costing yang mengalokasikan FOH dengan melihat aktivitasnya. Dalam ABC ini memiliki empat level biaya atau tingkatan, yaitu: 1.      Unit, maksudnya adalah overhead yang dapat diketahui jumlah digunakannya pada tiap unit. Contohnya adalah indirect material 2.      Batch, m
Postingan terbaru

Resume Pertemuan 13 : Cost Accounting

FOH : PENGANGGARAN, AKIBAT, DAN PEMBEBANAN FOH FOH FOH adalah biaya produk yang tidak dapat diidentifikasikan atau dibebankan dengan mudah atau langsung ke pesanan, produk, atau objek lainnya. FOH ini terdiri dari Indirect Materials, Indirect Labor, dan Other FOH. Penggunaan Predetermined Overhead Rate (Tarif Overhead yang ditentukan di muka) Yaitu cara alokasi FOH secara konsisten dan wajar ke setiap unit output, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tarif FOH adalah: 1.         Dasar yang digunakan o     Direct Materials : ...% o     Direct Labor : ...% o     Direct labor hours : ... $/unit o     Machine hours : ...$/unit o     Unit : ...$/unit 2.         Tingkat aktivitas o     Kapasitas teoritis, yaitu kapasitas yang memproduksi pada kecepatan penuh tanpa interupsi (100%) o     Kapasitas praktis, yaitu kapasitas yang memproduksi dengan intervensi, dapat berupa hari libur, shift kerja, dan reparasi o     Kapasitas

Resume Pertemuan 12 : Cost Accounting

JUST IN TIME (JIT) DAN BACKFLUSH COSTING Just In Time (JIT) Dengan penggunaan Just In Time dalam perusahaan, akan terjadi pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Just In Time ini menjawab bagaimana mengurangi produksi dan kegagalan produk. Tabel berikut akan menjawab perbedaan prinsip Just In Time dan Tradisional Just In Time Traditional Mengurangi tingkat persediaan Menambah persediaan dengan tujuan melindungi dari gangguan dalam proses produksi Mengurangi lead time (waktu tunggu) Memperpanjang lead time dengan tujuan antisipasi ketidakpastian Pull manufacturing (membatasi produksi) Push manufacturing (tidak membatasi produksi atau terus menerus) Meningkatkan pentingnya zero defect Defect masih bisa ditolerir Menekankan bahwa pemasok adalah partner, maka dari itu pemasok sedikit Pemasok merupakan entitas independen, maka dari itu perusahaan punya banyak pemasok Pekerja lebih

Resume Pertemuan 11 : Cost Accounting

MATERIAL : CONTROLLING, COSTING, AND PLANNING Perolehan dan Penggunaan Barang Langkah-langkah : 1.        Routing and Bill Of Material (BOM) 2.        Production Budget 3.        Purchase Requisition (Bukti Permintaan Pembelian) 4.        purchase order (pesanan pembelian), dilakukan oleh departemen pembelian 5.        receiving report 6.        Material requisition (bukti permintaan barang) 7.        Material record card/Material Stock Card Pembelian Pembelian ini dilakukan oleh departemen pembelian, dilakukan dengan mengisi formulir berupa bukti permintaan bahan dan pesanan pembelian (PO). Tugas departemen pembelian dalam melakukan pembelian ini antara lain: menerima bukti penerimaan bahan, menyimpan informasi (pemasok, harga, dll), membuat pesanan pembeli, dan mengatur pelaporan antara departemen pembelian, penerimaan, dan akuntansi. Penerimaan Penerimaan ini dilakukan oleh departemen penerimaan. Dokumen untuk pembelian ini yaitu berupa Receiving Rep