1.
Konsep
dasar dan karakteristik terkait metode proses
Metode proses
(process costing) adalah metode yang digunakan oleh perusahaan yang harus
memproduksi dalam jumlah besar. Perusahaan yang memakai process costing
biasanya adalah perusahaan yang memiliki produk homogen atau sejenis. Pada process
costing ini proses produksi memiliki departemen-departemen yang pada tiap
departemen akan menambah nilai dari produk tersebut. Contohnya adalah PepsiCo yang
memproduksi minuman kemasan sejenis dalam jumlah yang besar.
Karakteristik metode
pesanan (process costing) yaitu :
a.
Sistem produksi merupakan sistem produksi yang
berjalan terus menerus (intermitten);
b.
Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal
dan bersifat seragam (homogen);
c.
Tujuan produksi adalah untuk membentuk
persediaan (inventory).
Process costing
dibagi menjadi dua metode, yang pertama adalah weighted average method atau
rata-rata tertimbang dan yang kedua adalah dengan metode FIFO (First In First
Out). Sedangkan untuk laporan pertanggungjawaban untuk process costing (COPR)
terdapat tiga bagian, yaitu:
a.
Bagian pertama berisi informasi data produksi
yang sekaligus laporan arus fisik. Perlu dipahami bahwa pengertian unit dalam
bagian ini adalah unit ekuivalen.
b.
Bagian kedua berisi informasi total akumulasi
biaya yang menjadi tanggung-jawab Manajer Departemen Produksi yang
bersangkutan.
c.
Bagian ketiga berisi informasi bagaimana total
biaya didistribusikan menjadi nilai dari barang dalam proses dan produk jadi.
Dalam penyusunan
COPR, akan dikenal istilah Equivalent Unit, yaitu merupakan jumlah unit
jadi yang dihasilkan dengan menggunakan bahan, pekerja, overhead yang
dikeluarkan selama satu periode yang tersedia untuk menyelesaikan unit
tersebut.
2.
Proses
produksi menggunakan metode proses-weighted average method
a.
Physical
Unit Flow
Dalam suatu proses
produksi untuk menghasilkan barang akhir, pasti terdapat dua buah aliran, yaitu aliran fisik barang dan aliran biaya
produksi. Aliran fisik barang
merupakan alur dari raw material selaku input untuk menjadi produk akhir (finished goods) selaku output. Aliran
biaya merepresentasikan nilai dari setiap unit
barang mulai dari input hingga sampai menjadi output. Aliran fisik barang dapat dengan mudah dilihat atau diindera.
Satuan yang digunakan untuk mem-binding
barang tersebut adalah unit. Sehingga
alurnya akan menjadi berapa unit raw
material yang dimasukkan kedalam proses produksi,
berapa unit barang yang diproses, dan berapa unit barang yang dihasilkan seabagai finished goods. Hal
itu memenuhi kaidah dasar perusahaan manufaktur,
yakni mengubah raw material menjadi finished goods. Satu prinsip dasar yang tidak boleh dilanggar adalah
bahwa unit yang dimasukkan kedalam proses
produksi sebagai input harus sama jumlahnya dengan unit yang akan menjadi output.
b.
3.
Proses
produksi menggunakan metode proses-FIFO
4.
Penghitungan
biaya berdasarkan metode proses dalam kondisi normal
5.
Penjurnalan
menggunakan metode proses
Komentar
Posting Komentar